Breaking News! ISEI Ajak Akademisi Produktif Menulis
Berita ISEI

The 47th Federation of ASEAN Economic Association Conference

25 January 2025

Konferensi FAEA ke-47 kali ini digelar di Bangkok, Thailand dengan mengusung tema “Sustainable Transformation of ASEAN Economies Under Major Challenges: Climate Change, Geopolitical Conflicts, Digital Techology, Aging, and ASEAN Centrality”. Tema ini diangkat karena meningkatnya berbagai distrupsi baik dari segi krisis lingkungan, ketegangan geopolitik & geoekonomi, distrupsi teknologi, dan meningkatnya populasi lansia dimana berbagai aspek tersebut perlu menjadi perhatian negara kawasan dengan mengutamakan sentralitas ASEAN di Tengah berbagai kompleksitas dan rivalitas global.

Perwakilan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang merupakan anggota dari FAEA juga turut hadir yang diwakili oleh Bapak Muhammad Edhie Purnawan selaku Ketua Bidang Kerjasama Internasional PP ISEI, Prof. Abdul Mongid yang merupakan anggota bidang kerjasama internasional PP ISEI, Bapak Priyanto Soedarsono yang juga anggota bidang kerjasama internasional PP ISEI, dan Jonathan Ersten Herawan selaku Analis PP ISEI.

Dalam acara yang digelar tanggal 22-23 Januari 2025 di Emerald Hotel ini banyak pesan dan lesson learned yang disampaikan oleh Dr. Narongchai Akasenee dalam sesi panel discussion, dimana terjadi perubahan paradigma dari kerjasama yang bersifat multilateralisme menjadi kerjasama yang sifatnya bilateral. Amerika Serikat yang masih menjadi kekuatan ekonomi dunia saat ini mulai melakukan rasionalisasi kebijakan domestic dan luar negerinya, mereka dibawah kepemimpinan Presiden Ke-47 saat ini yakni Donald Trump akan mengutamakan kepentingan ekonomi terutama dalam mendorong investasi domestik, memperkuat manufaktur serta daya beli masyarakat, membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, dan mempertahankan supremasi US dollar sebagai mata uang utama global.

Pada sesi panel discussion, terdapat dua pembicara lain yakni Muhammad Edhie Purnawan selaku Ketua Bidang Kerjasama Internasional ISEI dan Prof. Dr. Bui Quang Tuan selaku Wakil Ketua Viet Nam Economic Association (VEA) yang menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi ASEAN untuk menghadapi kompleksitas permasalahan global terutama permasalahan dari perubahan iklim yang sangat esensial mengganggu komoditas pangan. Federation of ASEAN Economic Association (FAEA) juga tetap bersepakat untuk tetap menjaga sentralitas ASEAN ditengah potensi terjadinya economic decoupling dimana munculnya Tiongkok dan BRICS yang dinilai akan mengganggu hegemoni Amerika Serikat.

The 47th FAEA Conference ini juga mengadakan sesi pararell discussion yang diselenggakan dalam 4 sesi dalam 4 ruangan dengan 32 paper yang dipresentasikan dimana diantaranya 8 paper berasal dari Indonesia

Judul Artikel

Penulis

Economic Diversification and Unemployment Dynamics: Pathways for Sustainable Transformation in ASEAN-6

Muhamad Rizki Karim

Amrulloh, Rima Prama Artha, Dionisius A, Narjoko

Can Advancement of a Democratise Digital Economy Affect Income?: An Insight in Selected ASEAN +6

Jonathan Ersten Herawan, Matthew Kartawinata, Laurensius Farel Dwi Putranto

Aging Population and Economic Growth in OECD, ASEAN, and BRICS Countries: Does Human Capital Matter?

Qori’atul Septiavina; Muhammad Fadli Hanafi

The Determinant of Bank Profitability in ASEAN: Evidences From Non- Linear Regression

Prof. Abdul Mongid

How Climate Change Affects The Economy: A Case of Indonesia

Try Zulmeida

Economic Development and Environmental Sustainability: Does ESG Practice make a difference?

Muhammad Fadli Hanafia; Qori’atul Septiavinb

The Analyses of Governance In Fintech (P2P) Lending Industry In Indonesia

Priyanto Soedarsono

The Impact of The Increasing Number of Informal Workers on The Implementation Of Employment Social Security In ASEAN

Andri Ronaldo Pasaribu

Artikel yang berasal dari Indonesia menjadi pembicaraan hangat karena relevansinya dengan tema yang diangkat dalam The 47th FAEA kali ini. Setelah pararel session acara ditutup dengan closing remarks dan estafet palu kepemimpinan dari Thailand ke Malaysia yang menandakan bahwa The 48th FAEA akan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Selanjutnya, pada malam hari para delegasi diajak untuk menikmati malam bersama dengan menikmati hidangan khas Thailand yang menggugah selera. Delegasi juga disuguhkan tarian asal Thailand yang menjadi sambutan hangat bagi delegasi selama di Thailand.

Pada hari kedua, delegasi diajak untuk menikmati Wat Arun Ratchawararam Ratchawaramahawihan dan Wat PhraChetuphon Wimon Mangkhalaram Rajwaramahawihan (Wat Pho) yang menjadi dua candi yang dihormati dan diagungkan masyarakat Thailand. Kegiatan selanjutnya ditutup dengan makan siang bersama di Krua Khun Kung yang merupakan restoran kelolaan angkatan laut Thailand.

Kerjasama dan kolaborasi yang terjadi dalam economist society ini menjadi wadah penting bagi negara anggota FAEA dan bagi ASEAN untuk terus mendorong Pembangunan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menjaga stabilitas serta keamanan kawasan yang strategis ini.

Khop Khun Kap Bangkok! See You Kuala Lumpur

 

Jonathan Ersten Herawan
Analist PP ISEI