Di tengah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045, penguatan transformasi ekonomi menjadi kunci utama. Proses transformasi ini memberikan peluang bagi kemajuan ekonomi Indonesia didukung dengan adanya bonus demografi. Untuk mewujudkan peluang tersebut, diperlukan transformasi struktural yang didukung oleh industrialisasi. Salah satu elemen penting dalam strategi industrialisasi ini adalah hilirisasi, yang berperan dalam meningkatkan nilai tambah dari produksi sumber daya alam (SDA). Dengan implementasi hilirisasi yang efektif, Indonesia diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan yang inklusif danbberkelanjutan.
Hilirisasi, utamanya berbasis SDA, merupakan salah satu daya ungkitekonomi Indonesia yang mencakup sektor tambang dan non-tambang. Hilirisasi pangan, sebagai bagian dari hilirisasi non-tambang, perlu mendapat perhatian khusus karena perannya yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, menjaga kestabilan inflasi, serta mendorong inklusivitas ekonomi. Hilirisasi pangan juga menjadi penting dalam proses transformasi ekonomi karena dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor, yang pada akhirnya menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Selain itu, hilirisasi pangan turut mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang terlihat dari dampaknya yang lebih ramah lingkungan.
Dari implementasi hilirisasi pangan di Indonesia, terdapat 3 (tiga) pelajaran penting yang dapat dipetik. Pertama, perlunya penguatan sisi hulu yang didukung dengan integrasi dari hulu hingga ke hilir. Kedua, penguatan faktor produksi khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang difokuskan terutama pada kemampuan digital untuk mendukung kemajuan hilirisasi pangan. Ketiga, memperkuat sinergi antar pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas terkait lainnya dalam pengembangan hilirisasi pangan.
Dalam perjalanannya, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai organisasi yang berunsurkan Akademisi (A), Business (B), dan Government (G) terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Kontribusi ISEI juga terlihat dalam berbagai upaya mendorong hilirisasi pangan dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain penulisan kajian serta pelaksanaan seminar dan Focus Group Discussion (FGD) di berbagai daerah. Salah satu hasil kajian ISEI terangkum dalam Buku KKP 5.0 yang menjabarkan tinjauan teoretis, konsep model bisnis, pemilihan komoditas yang tepat, dan rumusan skema pembiayaan yang mendukung keberhasilan hilirisasi pangan.
Akhir kata, kami berharap bahwa buku KKP 5.0 ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan kebijakan. Melalui kolaborasi yang kuat, kami berharap stabilitas ekonomi nasional dapat dipertahankan dan upaya pembangunan ekonomi menuju Indonesia Maju dapat berhasil terwujud. Semoga langkah-langkah ini diberkahi dan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dr. Perry Warjiyo
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISEI