Breaking News! Memperkuat Transformasi Ekonomi dan Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan
Berita ISEI

Eventonomics: Learning From Swiftonomics, Multisport Events, and MICE

01 August 2024

Universitas Bangka Belitung (UBB) berkolaborasi dengan Pengurus Pusat ISEI dan BAPPENAS menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengusung tema: “Eventonomics: Learning from Swiftonomics, Multisport Event, and MICE”. Seminar Nasional di selenggarakan secara hybrid dari Balai Peradaban Universitas Bangka Belitung pada tanggal 26 Juli 2024.


Siaran Pers

EVENTONOMICS: LEARNING FROM SWIFTONOMICS, MULTISPORT EVENTS, AND MICE

Jumat, 26 Juli 2024, Pukul 13.30 - 16.00 WIB
Hybrid dari Balai Peradaban Universitas Bangka Belitung

Universitas Bangka Belitung (UBB) berkolaborasi dengan Pengurus Pusat ISEI dan BAPPENAS menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengusung tema: “Eventonomics: Learning from Swiftonomics, Multisport Event, and MICE”. Seminar Nasional di selenggarakan secara hybrid dari Balai Peradaban Universitas Bangka Belitung pada tanggal 26 Juli 2024.

Dengan pesona kota beribu senyumannya, Kota Pangkalpinang diharapkan dapat menjadi pusat berbagai perhelatan Internasional yang berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Seminar Nasional dibuka oleh Rektor Universitas Bangka Belitung, Prof. Dr. Ibrahim, S.Fil., M.Si. Bapak Rektor menekankan pentingnya pergeseran paradigma pembangunan dan mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru dari sektor ekstraktif menjadi sektor jasa yang salah satunya Business Event. Selanjutnya, dalam pembukaannya Ibu Dr. Arlyana Abubakar selaku Sekretaris IV Pengurus Pusat ISEI menyatakan pentingnya mendorong business event dalam kerangka urban tourism untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.

Keynote speaker, Prof. Dr. Bambang PS Brodjonegoro,menyampaikan paparan antara lain berdasarkan hasil kajian: “Economic Impact of the 2018 Asian Games in Indonesia dalam buku “The Indonesian Economy and the Surrounding Regions in the 21st Century. Bahwa dampak ekonomi business events, mulai dari Pre-Event (meliputi belanja persiapan infrastruktur), saat Event (meliputi pengeluaran peserta, pengunjung, dan hak siar), dan Pasca Event (meliputi belanja online, kunjungan ulang, citra daerah, dan investasi). Besarnya total pengeluaran langsung untuk perencanaan dan produksi business event, perjalanan terkait acara, pengeluaran peserta pameran senilai US$1,2 triliun dengan menghadirkan 10,9 juta pekerja langsung.

Terdapat beberapa catatan yang diberikan Prof. Dr. Bambang PS Brodjonegoro agar dampak ekonomi dari business event dapat berjalan maksimal dan berkelanjutan yakni memberikan kemudahan dan kepastian jadwal event, memberikan sosialisasi dan promosi yang baik, mendorong partisipasi warga lokal dengan peningkatan modal sosial, penyediaan hard and soft infrastructure, dan kemudahan perijinan event dan infrastruktur event yang menunjang kegiatan.

Dalam plenary session dimoderasi oleh Ketua ISEI Cabang Bangka Belitung dan Ketua Program Studi MM UBB, Ibu Dr. Reniati, S.E., M.Si. Pembicara pertama, Ibu Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D., selaku Pengurus Pusat ISEI Bidang I, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/BAPPENAS RI, dan Plt. Kepala BPS RI menyebutkan bahwa Asian Games 2018 meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,05 persen, Annual Meeting IMF-WB Group 2018 meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,01 persen dan rangkaian Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 berkontribusi sebesar 7,6 triliun rupiah. Ketiga event internasional tersebut terbukti memberikan multiplier effect pada perekonomian domestik pada lapangan usaha meliputi kontruksi, pariwisata & perhotelan, makanan & minuman, rekreasi & hiburan, penyiaran, dan transportasi.

Pada aspek pengeluaran, berbagai event tersebut terbukti telah meningkatkan pengeluaran di sektor belanja pemerintah, investasi infrastruktur, pengeluaran delegasi, pengeluaran swasta, dan pengeluaran pengunjung yang telah membuat berbagai success story Indonesia dalam perhelatan event internasional. Menurut hasil survey OCA & Federasi Olahraga Internasional menyatakan bahwa 85 persen menyatakan Asian Games merubah pandangan Indonesia secara positif dan sebesar 97 persen akan merekomendasikan serta mendukung Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan event internasional.

Pemaparan kedua dilakukan oleh Bapak Mohammad Dian Revindo, Ph.D. selaku Pengurus Pusat ISEI Bidang III & Dosen dan Peneliti Universitas Indonesia. Disampaikan bahwa peluncuran digital layanan perizinan penyelenggaraan event menjadi angin segar bagi industri kreatif tanah air karena mencakup perijinan acara, imigrasi, bea cukai, hingga perizinan kepolisian yang akan mempermudah berebut bintang dunia yang berdampak bagi perekonomian nasional. Pada saat pelaksanaan kongres musik Coldplay diperoleh hasil bahwa pemerataan dampak output terjadi pada event konser Coldplay di Singapura sedangkan di Indonesia dominan kuat di jasa kesenian hiburan dan rekreasi.

Hal ini menjadi menarik karena Singapura menempatkan event tidak berdiri sendiri namun menawarkan “Singapore Experience” dan pada lesson learned dampak Swiftonomics di Singapura telah memberikan multiplier effect melebihi kontrak ekslusif sebesar US$2-3 juta yang membuat Taylor Swift hanya melakukan konser di Singapura. Pada penyelenggaraan F1 Powerboat World Championship Danau Toba menunjukkan adanya behavioral intension baik dari penonton internasional dan domestik. Namun, terdapat beberapa catatan dalam penyelenggaraan event tersebut adalah: 1) Perlunya keterlibatan masyarakat lokal; 2) Sosialiasi dan kesiapan masyarakat lokal; 3) Paket wisata yang berbasis experience; 4) Infrastruktur telekomunikasi; 5) Pembagian tugas Pemerintah Pusat dan Daerah; 6) Promosi event; 7) Keberlanjutan event dan pemeliharaan infrastruktur penunjang; dan 8) Memperhatikan budaya dan perilaku penduduk lokal.

Penyelenggaraan event Seminar Nasional Eventonomics: Learning from Swiftonomics, Multisport Event, and MICE di Universitas Bangka Belitung diharapkan dapat menjadi maingate bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Investor, dan Stakeholders lainnya untuk dapat menangkap peluang berbagai event internasional di masa yang akan datang.