Breaking News! Soft Launching Warta ISEI Vol.1, No.1
Berita ISEI

Gubernur BI Sebut Digitalisasi dan Hilirisasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

29 December 2022

Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI), Dr Perry Warjiyo, melantik dan mengukuhkan Pengurus ISEI Cabang Banda Aceh Periode 2023-2026.

Pelantikan itu berlangsung di Ballroom Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, pada Jumat (9/6/2023) siang.

Mereka yang dikukuhkan yakni Dr Aliasuddin SE MSi (Ketua), Mohd Din SE (Sekretaris), Jamaluddin SEAk MSi (Bendahara), dan jajaran pengurus lainnya.

Selain itu, Gubernur BI juga menjadi pembicara kunci (keynote speaker) pada talkshow sebagai bagian dari rangkaian pelantikan tersebut.

Baca juga : https://isei.or.id/berita/aliasuddin-pimpin-isei-banda-aceh-terpilih-secara-aklamasi

Talkshow dengan tema ‘Memperkuat Perekonomian melalui Digitalisasi dan Hilirisasi Menuju Indonesia Maju’ itu ikut menghadirkan tiga pembicara lain yaitu Filianingsih Hendarta (Deputi Gubernur BI), Dody Budi Waluyo (Ketua Bidang II PP ISEI), dan Anggito Abimanyu (Ketua Bidang I PP ISEI). Pada kesempatan itu, Gubernur BI, Dr Perry Warjiyo, menyampaikan sejumlah hal.

Yang pertama berkaitan dengan Surat An-Nissa ayat 58 tentang amanah serta perlunya membangun hubungan dengan tiga elemen masyarakat yaitu akademisi, bisnis, dan goverment atau bisa disingkat dengan ABG.

“Dalam Surat An-Nissa ayat 58 sebagaimana dibacakan pada pembukaan acara tadi (kemarin-red), pengurus (ISEI Banda Aceh) yang sudah terpilih agar Amanah. ISEI juga tidak bisa memberikan konstribusi nyata bila tidak melibatkan tiga elemen itu,” ucap dia.

Menurut Gubernur BI, hal yang tak kalah penting adalah menstabilkan ekonomi. Sebab, sambungnya, ekonomi yang stabil secara tidak langsung akan menstabilkan negara.

“Ekonomi tidak maju bila tidak stabil. Kestabilan ekonomi akan membuat negara-negara, sosial, dan hubungan keagamaan, stabil. Kehadiran ISEI juga kita harapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam menstabilkan ekonomi,” lanjut Perry.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian ISEI dan berbagai elemen masyarakat, kata Gubernur BI, adalah perlunya peningkatan ekonomi rakyat secara berkelanjutan. Sebab, lanjut dia, kemajuan perekonomian otomatis akan memajukan berbagai bidang usaha masyarakat.

“Pengembangan ekonomi rakyat yang berkelanjutan akan berefek pada usaha kecil dan menengah (UKM),” imbuhnya.

Gubernur BI juga menyampaikan tentang pentingnya digitalisasi dan hilirisasi dalam rangka memperkuat sektor perekonomian. Digitalisasi ekonomi, sebut Perry, terjadi besar-besaran ketika pandemi Covid-19 melanda.

“Ketika Covid-19 melanda dunia, ada tiga pelajaran yang kita dapat. Pertama, manusia menjadi lebih ingat kepada pencipta. Kedua, kita jadi sadar untuk menjaga keseimbangan alam. Dan ketiga, manusia melakukan digitalisasi dalam semua aspek kehidupan,” jelas Perry Warjiyo.

Ia menambahkan, hilirisasi juga sangat penting untuk dilakukan agar sumber daya alam di Indonesia dapat mensejahterakan lebih banyak masyarakat.

“Hasil pertambangan hanya menyerap sedikit tenaga kerja. Tapi, bila hasil alam bisa diolah menjadi sebuah produk, maka akan memperluas efek ekonomi untuk masyarakat dan peluang untuk terciptanya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia akan meningkat,” demikian Gubernur BI, Perry Warjiyo.

Adapun tiga narasumber yang diundang dalam talkshow dengan Dr Rustam Effendi SE MEcon (Penasehat ISEI Banda Aceh) sebagai moderator itu adalah Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta SH MBA, Ketua Bidang I PP ISEI, Dr Anggito Abimanyu MSc, dan Ketua Bidang II PP ISEI, Dody Budi Waluyo SE MBA.

Filianingsih Hendarta yang membawa materi berjudul ‘Transformasi Digital Sebagai Katalisator Pertumbuhan Ekonomi dan Inklusi Keuangan’ menjelaskan bahwa digitalisasi transaksi dan aktivitas ekonomi Indonesia mengalami akselerasi dalam lima tahun terakhir, terutama sejak pandemi Covid-19 melanda dunia.

“Akselerasi tersebut didorong oleh perilaku individu dan inovasi digital, hingga membuat perilaku pembayaran digital meningkat,” ungkapnya.

Setelah itu dilanjutkan oleh Anggito Abimanyu. Dalam paparan berjudul ‘Tantangan Hilirisasi Energi di Indonesia,’ ia merincikan tentang tantangan hilirisasi seperti memiliki risiko tinggi dan membutuhkan teknologi ekstraktif.

Pemateri terakhir yakni Dody Budi Waluyo memaparkan tentang hilirisasi pangan. Pada kesempatan itu, ia antara lain menjelaskan ada lima tantangan dalam pengendalian inflasi pada tahun 2023.

Kelima hal tersebut, menurut Dody, yaitu harga komoditas global menurun namun masih pada level tinggi; inflasi global diperkirakan masih tinggi karena permintaan konsumen tinggi sedangkan harga energi mahal; distrupsi rantai pasok yang masih berlangsung; risiko depresiasi nilai tukar dan imported inflation; serta ondisi cuaca yang mempengaruhi produksi pertanian domestik. (*)

Sumber berita : https://aceh.tribunnews.com/2023/06/12/gubernur-bi-sebut-digitalisasi-dan-hilirisasi-tingkatkan-kesejahteraan-masyarakat