Dalam Warta ISEI Volume 1 No. 3, Oktober 2024 disajikan berbagai artikel yang membahas produk komoditas dan jasa yang menjadi unggulan di Indonesia. Kondisi industri pengolahan (manufaktur) di Indonesia yang sedang mengalami gejala degradasi perlu menjadi kewaspadaan karena tidak ada negara yang dapat maju tanpa kontribusi sektor manufaktur yang berdaya saing. Gejala de-industrialisasi tentu harus menjadi fokus pembangunan ekonomi kita karena pada tahun 2023 saja, kontribusi sektor manufaktur kita hanya sebesar 18,30 persen dimana pada tahun 2000 masih di angka 27,7 persen.
Maka dari itu, Warta ISEI Volume 1 No. 3, Oktober 2024 ini memberikan perhatian khusus kepada berbagai komoditas dan jasa unggulan Indonesia untuk dapat didorong menjadi sektor yang dapat didorong dalam program hilirisasi seperti kopi, rumput laut, sarang burung walet, tongkol, dan produk non-migas lainnya. Dalam berbagai artikel dibahas juga mengenai penguatan sektor agrikultur dan maritim (aglomaritim) yang sifatnya labour intensive dan dapat mendorong pendapatan masyarakat. Indonesia sebagai negara besar harus memiliki daya tahan perekonomian terutama dalam penyediaan pangan, energi, dan penguatan kualitas sumber daya manusia agar dapat menguasai Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) agar dapat menjadi bangsa yang memiliki daya saing tinggi.
Penguatan dalam pemberdayaan akselerasi sumber daya manusia dan kelembagaan juga dibahas dalam Warta ISEI Volume 1 No. 3, Oktober 2024 seperti peran BUMDES, pembangunan ekonomi kreatif, hingga strategi komunikasi, dan strategi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kedepannya, Warta ISEI akan menjadi wadah bagi akademisi, bisnis, dan government yang bersifat informatif dan edukatif untuk membahas berbagai isu dan fenomena actual kondisi perekonomian Indonesia saat ini baik di pusat dan daerah. Sinergi dan kolaborasi yang baik antara ISEI Pusat dan ISEI Cabang dalam Warta ISEI menjadi awal yang sangat baik terutama dalam mendukung dan mendorong kegiatan yang bersifat akademis dan riset.
Pada akhirnya mari kita mengingat kata Pramoedya Ananta Toer yang pernah mengatakan: “ Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Selamat membaca!
Prof. Christantius Dwiatmadja, Ph.D.
Anggota Dewan Redaksi Warta ISEI