ISEI Perkuat Pemahaman New Institutional Economics Dalam Ekonomi-Politik Di Indonesia

Jakarta, 5 Mei 2025 – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat literasi ekonomi dan politik melalui kegiatan “Discussion & Book Review” bertajuk “Power and Progress: Perspektif Acemoglu Tentang Ekonomi dan Politik.” Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara ISEI Pusat dengan Institute for Advanced Research (IFAR), Atma Jaya Institute of Public Policy, dan Periplus Bookshop.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung Yustinus Lt. 14, Kampus Semanggi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka di bidang ekonomi sebagai pembicara. Sambutan pembuka disampaikan oleh Dr. Irenius Dwinanto Bimo, S.E., M.Si. selaku Dekan FEB UAJ, dilanjutkan dengan opening & closing remarks oleh Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi selaku Ketua Bidang IV Pengurus Pusat ISEI.

Dalam keynote speech-nya, Dr. Solikin M. Juhro, Sekretaris Umum Pengurus Pusat ISEI, menyoroti pentingnya membangun ketahanan kebijakan publik di tengah lanskap global yang semakin TUNA (Turbulent, Uncertain, Novel, and Ambiguous). Strategi pembangunan harus bersifat dinamis mampu menavigasi ketidakpastian melalui inovasi kebijakan, kolaborasi lintas sektor, dan tata kelola yang adaptif. Beliau juga menekankan bahwa dalam menghadapi era TUNA, penting bagi Indonesia untuk memiliki visi jangka panjang yang berpijak pada inklusivitas, produktivitas, dan keberlanjutan.

Diskusi panel menghadirkan tiga narasumber kompeten, yaitu Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D. (Pengurus Pusat ISEI Bidang III), Dr. Junanto Herdiawan, M.A. (Pengurus Pusat ISEI Bidang Komunikasi Strategis), dan Dr. A. Prasetyantoko (Pengurus Pusat ISEI Bidang IV). Sesi diskusi dimoderatori oleh Lely Pelitasari Soebekty, S.P., M.E., (Wakil Ketua Bidang IV Pengurus Pusat ISEI).

Melalui kajian buku “Power and Progress” karya Daron Acemoglu, para panelis membedah keterkaitan antara inovasi teknologi, distribusi kekuasaan, dan pembangunan ekonomi-politik yang inklusif. Diskusi ini menjadi refleksi penting atas arah kebijakan publik Indonesia ke depan, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tantangan sosial-ekonomi yang semakin kompleks, seperti meningkatnya ketimpangan, disrupsi pasar tenaga kerja, rendahnya literasi digital, serta potensi monopoli oleh aktor-aktor besar dalam ekonomi digital. Dalam konteks ini, dibutuhkan kebijakan yang tidak hanya pro-inovasi, tetapi juga memastikan distribusi manfaat yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.

Selain dihadiri secara luring, kegiatan ini juga terbuka untuk peserta daring melalui Zoom Meeting. ISEI berharap diskusi seperti ini dapat menjadi ruang kolaboratif antar akademisi, bisnis, goverment untuk terus mengembangkan pemikiran kritis demi mendorong pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.