Breaking News! [SIARAN PERS] Pelantikan PP ISEI & PIISEI - Periode 2024 - 2027
Berita ISEI

[SIARAN PERS] Pelantikan PP ISEI & PIISEI - Periode 2024 - 2027

18 January 2025

Memperingati 70 tahun kiprah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Pengurus Pusat ISEI mengadakan Pelantikan Pengurus Pusat ISEI (PP ISEI) dan Pengurus Perkumpulan Istri ISEI (PIISEI) Periode 2024-2027

_______________

SIARAN PERS

Mengakselerasi Transformasi Ekonomi Nasional Melalui Asta Cita:
Strategi Pengembangan Hilirisasi Industri, Ketahanan Pangan, dan SDM Unggul

ISEI – Memperingati 70 tahun kiprah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Pengurus Pusat ISEI mengadakan Pelantikan Pengurus Pusat ISEI (PP ISEI) dan Pengurus Perkumpulan Istri ISEI (PIISEI) Periode 2024-2027. Sebelumnya pada Kongres ISEI XXII 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 20 September 2024 lalu, Perry Warjiyo, kembali terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) ISEI untuk periode 2024-2027. Perry yang juga menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) ini terpilih secara aklamasi.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum ISEI turut menyerahkan Buku 70 Tahun ISEI Membangun Ekonomi Negeri dan Buku Kelampauan, Kekinian, dan Hari Depan – Sumbangan Pemikiran Sarjana Ekonomi Indonesia 1955 - 2025 kepada tokoh nasional dan Ketua Umum ISEI terdahulu, seperti Emil Salim, Marzuki Usman, Burhanuddin Abdullah, Darmin Nasution, dan Muliaman D. Hadad, serta sejumlah tokoh ISEI seperti Jusuf Kalla dan Boediono.

Kegiatan dirangkaikan dengan diskusi panel yang membahas tiga topik utama, yakni peningkatan daya saing industri, penguatan ketahanan pangan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. Diskusi bertema “Mempercepat Transformasi Ekonomi Nasional: Strategi Pengembangan Hilirisasi Industri, Ketahanan Pangan, dan SDM Unggul” digelar di Jakarta pada hari ini (17/1).

Forum diskusi tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Raden Pardede, Anggota Dewan Pengawas ISEI, Bayu Krisnamurthi, Ketua Bidang IV Perumusan Kebijakan Sektor Riil & Struktural PP ISEI & Guru Besar Universitas IPB, dan Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Bertindak sebagai moderator Aviliani, Wakil Ketua I Bidang VI – Kerjasama Dalam Negeri PP ISEI.

Bagi ISEI, diskusi panel ini merupakan momentum penting untuk merefleksikan perjalanan 70 tahun ISEI dalam berkontribusi pada pembangunan bangsa. Dengan menghadirkan diskusi konstruktif mengenai ketahanan pangan, konektivitas infrastruktur, dan pengembangan SDM unggul, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis yang sejalan dengan tantangan global dan dinamika domestik.

TANTANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Ketua Umum ISEI menekankan bahwa perjalanan 70 tahun ISIE mencerminkan kematangan ISEI yang berdiri sejak tahun 1955. Mari kita bersama-sama mensyukuri dengan adanya ISEI, sarjana ekonomi menyatukan langkah untuk mewujudkan 3 tujuan Tri Dhama pendidikan, yaitu memajukan akademisi, mendorong kontribusi dalam perumusan kebijakan perekonomian nasional, dan mendukung upaya-upaya meningkatkan Kesejahteraan rakyat. Peran penting ISEI telah mengawal perekonomian Indonesia berhasil melalui berbagai tantangan dari masa ke masa. Dimulai dengan melawan hyperinflation pada tahun 1965, dilanjutkan dengan upaya mengatasi krisis minyak di tahun 1970. Tantangan perekonomian terus bergulir di era 1990-2000 yaitu krisis Asia pada 1990-1998, krisis global Subprime Mortgage di tahun 2007-2008, termasuk pandemic Covid-19 pada 2020-2022. Namun dengan semangat bersama, ISEI turut membawa perekonomian Indonesia semakin berdaya tahan melalui berbagai tantangan krisis tersebut.

ISEI perlu terus berinovasi agar keberlanjutan dan peran ISEI semakin berdampak positif bagi perekonomian. Hal ini didukung dengan beberapa kunci yaitu: pertama, ISEI harus menjadi wadah bersama para ekonom Indonesia dengan semangat sinergi Akademisi, Bisnis, dan Government (ABG). Kedua, berbagai program ISEI dilakukan dengan bersinergi dengan berbagai kalangan ABG sehingga membawa kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Terakhir, ISEI sebagai wadah pengembangan profesi sehingga kelembagaan ISEI bekerjasama dengan Lamemba, IAII dan lainnya untuk mengembangkan kapabilitas para ekonom Indonesia.

Ke depan, ISEI berkomitmen untuk bersinergi dan mendukung program Asta Cita pemerintah, dengan fokus pada 5 program strategis. Pertama, menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia agar dapat bergerak menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Kedua, mengembangkan program hilirisasi SDA dalam meningkatkan nilai tambah perekonomian. Ketiga, membangun ketahanan pangan melalui strategi yang terintegrasi sebagai wujud Asta Cita ke-3, dan keempat, mengakselerasi digitalisasi untuk mendukung terciptanya inklusifitas perekonomian dan keuangan. Kelima, penguatan SDM melalui program sertifikasi profesi melalui Lamemba dan lembaga lainnya yang turut berperan aktif dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah.

Berbagai tantangan global dan domestik saat ini tentunya menjadi tantangan ISEI sebagai leading think-tank perekonomian nasional; dan itu membutuhkan peningkatan dan penguatan program kerja ISEI ke depan di berbagai bidang, serta penguatan dalam struktur organisasi ISEI di Pusat dan di Cabang.

Berdasarkan laporan World Competitiveness Ranking (WCR, 2024) yang dikeluarkan International Institute for Management Development (IMD), peringkat daya saing Indonesia naik dari posisi ke-34 menjadi ke-27. Peningkatan kinerja ekonomi yang signifikan tersebut tidak terlepas dari peran peningkatan daya saing khususnya di sektor industri. Untuk meningkatkan daya saing lebih lanjut dan menjadi terdepan di Asia, strategi pembangunan industri perlu terus dipertajam, khususnya dengan mengoptimalkan peran rantai nilai (value chain), baik lingkup global maupun domestik.

Indonesia juga menghadapi masalah di sektor pangan, dimana kontribusi sektor pertanian terhadap PDB pada kuartal-3 mengalami penurunan, yakni hanya sekitar 13,71% (BPS RI, 2024). Di sisi lain, angka malnutrisi masih mencapai 17,7% dari total populasi menurut UNICEF. Situasi ini menunjukkan urgensi untuk memperkuat ketahanan pangan melalui strategi yang lebih terintegrasi. “Dalam konteks ini, program Asta Cita yang dicanangkan Pemerintah sangat penting dielaborasi dengan menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas, termasuk adopsi teknologi pertanian modern dan perluasan akses pasar bagi petani, penerapan lab-grown food dan mendorong program makan bergizi gratis (MBG) untuk mendorong sisi permintaan menjadi relevan mengarahkan Indonesia akan dapat mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan,” papar Perry.

Guna mewujudkan SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global. Berdasarkan laporan Bank Dunia (2022), Human Capital Index (HCI) Indonesia hanya mencapai 0,53. Hal ini mengartikan bahwa anak Indonesia rata-rata hanya akan mencapai 53% dari potensi produktivitasnya saat dewasa. Hal ini diperburuk pasca-pandemi COVID-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (lag of education) selama lebih dari dua tahun bagi sebagian besar pelajar. “Sebagai bagian dari Asta Cita program penguatan pendidikan vokasi, peningkatan kualitas guru, mendorong sekolah unggulan di daerah dan pengembangan riset menjadi prioritas yang harus diakselerasi untuk meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Perry.

“Dalam konteks ini, Indonesia harus mengadopsi strategi yang adaptif dan inovatif, seperti memperkuat kerjasama regional melalui ASEAN dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi sektor ekonomi,” tutup Perry.

Jakarta, 17 Januari 2025

 

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi:

SEKRETARIAT 
Gedung Kantor Pusat ISEI
Jl. Daksa IV/9, Kebayoran Baru, Jakarta 12110
Telp. (021) 2277 2577 | Fax. (021) 720 1812
Email: isei.pusat@gmail.com

Narahubung:

Eko B. Supriyanto – 0816 900 739
(Wakil Ketua Panitia Pelaksana Bidang Komunikasi Strategis)