Wakil Menteri BUMN RI yakni Bapak Kartika Wirjoatmodjo menjadi pembicara dalam Seminar Nasional ISEI 2024 dengan tema “Memperkuat Fondasi Transformasi Ekonomi dan Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan” dan memberikan update kinerja BUMN dalam lima tahun terakhir. Badan Usaha Milik Negara telah menyusun Omnibus Law PERMEN BUMN dari 45 menjadi 3.
Pencapaian BUMN sebagai fungsi agent of development dan sebagai value creator bahkan dapat berperan sebagai Strategic Architect dan Active Portfolio Manager dimana makin resilience dengan melakukan klasterisasi, merger, dan holidingisasi dari 108 BUMN menjadi 44 BUMN. Pendapatan Portfolio meningkat sebesar 0,5 persen (YoY) menjadi Rp2.933 triliun, laba bersih portfolio meningkat sebesar 5,9 persen (YoY) menjadi Rp327 triliun, dengan total aset portfolio yang meningkat 6,3 persen (YoY) menjadi Rp10.402 triliun dan total ekuitas portfolio yang meningkat double digit sebesar 11,1 persen menjadi Rp3.444 triliun.
Peran BUMN pertama adalah kontribusinya pada pendapatan negara yang berasal dari dividen, pajak, dan PNBP; kedua mendukung pertumbuhan ekonom dengan berpartisipasi dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilandasasi prinsip Good Corporate Governance (GCG); dan berpartisipasi dalam ekonomi kerakyatan.
Dalam 10 tahun kedepan, BUMN akan mendorong masa depan yang inklusif dan tumbuh berkelanjutan dengan memelopori ekonomi hijau, innovator teknologi digital, pendukung infrastruktur berkelas dunia, dan pemimpin dalam inklusi sosial. BUMN juga berhasil sebagai Enabler UMKM untuk Naik Kelas dan memperkuat backbone Perekonomian Indonesia.
Kebijakan hilirisasi mineral di Indonesia BUMN dilakukan dalam enam tujuan utama yakni penciptaan nilai tambah, mengurangi risiko harga komoditas, penciptaan lapangan kerja serta pengembangan SDM, peningkatan FDI, kemajuan teknologi, dan memperkuat posisi geopolitik.