Pada edisi kali ini, sebanyak 30 artikel dipaparkan dengan komposisi lengkap mulai oleh kalangan akademisi, pengusaha serta ASN dari beberapa Kementerian; berasal dari sebagian besar pengurus ISEI Cabang dari beragam wilayah, pengurus pusat ISEI serta non-pengurus ISEI. Tema yang diangkat adalah Ekonomi Kreatif yang ditilik dari berbagai sudut pandang. Sangat relevan dengan isu terkini, dimana mesin ekonomi harus bergerak dengan berbagai sumber pertumbuhan baru.
Baru-baru ini Pemerintah menyampaikan pentingnya, tidak saja menggenjot perekonomian nasional, tetapi bagaimana meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi yang diciptakan selama ini. Dalam hal ini inklusi menjadi kata kunci, dimana perbaikan ekonomi nasional harus dapat dinikmati, tidak hanya oleh kalangan terbatas, namun lebih merata oleh berbagai golongan, terutama kelompok masyarakat yang selama ini belum beruntung. Pergerakan ekonomi yang didukung oleh sektor ekonomi kreatif dapat menjawab tantangan ini, karena banyak dimainkan oleh usaha kecil dan menengah. berbeda tentunya jika ekonomi bertumbuh namun disokong oleh sektor yang bersifat ekstraktif. Ekonomi kreatif tidak saja membangkitkan potensi khusus suatu wilayah, juga mempunyai daya ungkit ke belakang dan ke depan yang signifikan; selain berkelanjutan karena didasarkan pada pengetahuan dan teknologi bukan dari ekstraksi sumberdaya alam semata.
Pengembangan ekonomi kreatif menghendaki dukungan berbagai kebijakan, sebagaimana yang banyak disampaikan dalam artikel pada edisi ini. Cakupan ekonomi kreatif sangat luas mulai dari sektor pertanian, industri kriya, tekstil sampai ke jasa komunikasi, pariwisata, seni pertunjukan, ritel dll. Ekonomi kreatif sangat cocok untuk kebangkitan ekonomi Indonesia yang memiliki berbagai potensi berbeda di beragam wilayah dari Aceh sampai Papua. Banyak tradisi lokal, kuliner khas, keanekaragaman hayati serta kreativitas generasi muda yang “tidak ada matinya” seyogyanya diramu menjadi suguhan yang dapat menarik minat konsumen lokal dan mancanegara. Inilah yang kemudian mengalirkan arus kas bagi masyarakat pelaku ekonomi kreatif di Indonesia Dukungan teknologi informasi juga penting untuk menekan biaya transaksi dalam produksi dan perdagangan komoditas dari sektor ekonomi kreatif.
Sejalan dengan maraknya isu lingkungn dalam tataran global, pengembangan bisnis ekonomi kreatif terutama untuk tiga bidang terbanyak yaitu pertanian dan pangan, kriya serta produk tekstil mengharuskan pelaku menekan bahkan sebisanya meniadakan degradasi lingkungan. Model bisnis UMKM Hijau yang sudah disusun oleh Bank Indonesia menjadi salah satu contoh referensi dalam pengembangan ekonomi kreatif. ISEI yang dihidupkan oleh akademisi, pebisnis dan pemerintah, tentunya dapat berperan pentng dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif Indonesia, yang inklusif dan hijau. SDM muda yang terus dirangkul oleh ISEI dapat menjadi garda depannya, dimana mereka yang akan menjadi pembuat kebijakan pada saat Indonesia emas di dua dekade mendatang.
Terima kasih
Redaksi,
Prof. Dr. Muhammad Firdaus