Di tengah dinamika global yang terus bergulir begitu cepat, majalah Warta ISEI kembali hadir dengan edisi yang sarat akan wawasan dan analisis mendalam mengenai berbagai isu strategis yang sangat relevan untuk Indonesia dan dunia. Kondisi dunia yang dipenuhi ketidakpastian, mengharuskan kita lebih adaptif dan inovatif terutama bagi dunia usaha.
William Arthur Ward pernah mengatakan “The pessimist complains about the wind; the optimist expects it to change; the realist adjusts the sails.” yang artinya diperlukan pendekatan realis dalam kebijakan pragmatis.
Tema penting yang diangkat Warta ISEI edisi ini dimulai dari menghidupkan jalur rempah yang menelusuri kembali hubungan dagang antara Indonesia dan Afrika Selatan hingga bahasan tentang Ekspor dan Euforia yang mengambil pelajaran dari Kessler Syndrome dalam konteks era RCEP. Hal ini menjadi penting bahwa Indonesia harus melakukan diversifikasi pasar ekspor dan tetap menjalankan politik “bebas aktif”.
Artikel lainnya dimana Indonesia sebagai negara maritim yang kaya akan rempah dan sumber daya alam, terus menghadapi tantangan besar dalam menjaga ketahanan ekonominya. Melalui artikel-artikel seperti strategi ketahanan Indonesia di tengah perang tarif AS, vulnerability ekspor dan impor Daerah Istimewa Yogyakarta, serta artikel yang menjawab tantangan global: strategi penguatan ekspor di Provinsi Jawa Timurbahkan yang tidak kalah menarik, ulasan tentang komoditas udang sebagai primadona ekspor perikanan Indonesia juga menjadi artikel yang menarik untuk dicermati.
Fokus Pemerintah dalam menjalankan program hilirisasi juga menjadi poin penting dalam pembahasan dimana hilirisasi timah dibahas dengan tidak melupakan hulu serta unsur lokal yang seharusnta dapat mendukung program hingga berorientasi ekspor Di samping itu, edisi ini juga menyoroti hubungan geo-ekonomi yang kian kompleks, seperti Kemitraan Ekonomi Indonesia-Tiongkok, yang penuh tantangan dan peluang, serta persaingan global yang memperebutkan Singgasana Geoekonomi antara Pax Americana dan Pax Sinica.
Tak lupa, sejarah panjang rempah nusantara dalam Aroma yang Membelah Samudra memberikan perspektif mendalam atas akar kekuatan dagang Indonesia. Namun, tidak dapat kita abaikan pula bahwa dunia menghadapi ketegangan geopolitik yang semakin meningkat. Konflik-konflik terkini seperti perang Israel-Iran, ketegangan di Myanmar, potensi konflik baru di Greenland dan Selat Hormuz, serta rivalitas strategis yang terus memanas antara AS dan China, khususnya terkait isu decoupling dan kemungkinan rivalitas di Taiwan dan kawasan Asia Tenggara perlu menjadi perhatian kita semua
Konsep Cooperative – Competitive yang dikemukakan Morton Deutch dan dikembangkan oleh David W. Johnson dapat menjadi guideline dalam menghadapi berbagai ketidakpastian kedepan. Dimana konflik antar kelompok telah membentuk psikologi dan perilaku manusia khususnya, filosofi keseimbangan Yin-Yang dapat menjadi perhatian khusus dalam mengutamakan keseimbangan bagi global prosperity.
Melalui berbagai artikel terpilih dalam edisi ini, kami berharap para pembaca dapat menggali inspirasi, wawasan kritis, serta strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tengah kancah global yang semakin dinamis.
Selamat membaca dan semoga Warta ISEI edisi ini menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan memperkaya sudut pandang kita semua.
Salam hangat,
Firman Sihol Parningotan
Redaktur Pelaksana Warta ISEI