Breaking News! Memperkuat Transformasi Ekonomi dan Kebijakan Publik yang Inklusif dan Berkelanjutan
Jurnal Ekonomi Indonesia
Paper ilmiah di bidang ekonomi moneter, keuangan, perbankan, regulasi makroprudensial, sistem pembayaran, ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi.
Prosiding

Prosiding: Peran ISEI Memperkuat Sinergi Untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Menuju Indonesia Maju

Pertimbangan Sidang Pleno ISEI XXIII & Seminar Nasional ISEI 2023 diadakan di Provinsi Bengkulu menjadi bentuk apresiasi keberhasilan Provinsi Bengkulu juga keberhasilan ISEI dan ISEI belajar dari Presiden Soekarno untuk memperjuangkan perekonomian nasional maka tema yang diambil saat ini adalah “Peran ISEI Memperkuat Sinergi untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Menuju Indonesia Maju”. Dalam konteks tersebut, sambutan kali ini diberikan judul “7-5-5” yang berisikan 7 capaian, 5 tantangan, dan 5 peran serta respons kebijakan.

Pertama, reformasi AD/ART ISEI sebagai wadah bagi ABG dalam visi baru untuk berkontribusi nyata pada perekonomian nasional di mana merupakan “one of the biggest professional organization” sebanyak 7.000 orang dan diharapkan menjadi 10.000 orang kedepannya. Kedua, kontribusi yang telah dilakukan oleh ISEI dalam rekomendasi kebijakan yang tahun ini telah dilakukan sebanyak 4 kali dalam bentuk buku Kajian Kebijakan Publik 4.0.

Pada capaian yang ketiga, adalah Jurnal Ekonomi Indonesia yang telah hidup kembali di mana mengalami peningkatan dari berindeks Sinta-4, dan diharapkan kelak dapat berindeks Scopus setelah ada peningkatan peserta Call for Papers. Capaian selanjutnya adalah sinergi ISEI, IAI, dan AFEBI dalam menjalankan LAMEMBA. Kelima, adalah capaian ISEI Index, dan yang keenam adalah berbagai capaian internasional yang sudah diraih oleh ISEI. Capaian ketujuh adalah mengenai inklusivitas dari ISEI di mana tergambarkan dalam Mars ISEI yang telah disampaikan dalam Sidang Pleno ISEI XXIII & Seminar Nasional ISEI 2023 kali ini.

Kedepannya, terdapat 5 tantangan utama yang harus dihadapi baik dalam perekonomian daerah, nasional, dan global yang akan dihadapi 5 tahun ke depan. Pertama, perubahan siklus ekonomi dan keuangan yang semakin cepat dan berisiko yang terjadi secara simultan di mana perekonomian Indonesia akan meningkat hingga tahun 2025 dan pada siklus keuangan akan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2026 sebelum mengalami kerentanan