Memasuki tahun 2025, berbagai media global memberitakan tantangan ekonomi yang tidak lebih mudah dibandingkan tahun 2024. Setidaknya tantangan isu geopolitik terutama di tiga wilayah yaitu Timur Tengah, Eropa dan Asia Timur masih akan mewarnai aktivitas perekonomian nasional dan internasional. Kebijakan perang dagang dan industri global, serta kebijakan makroekonomi negara adidaya tentunya akan mempengaruhi situasi ekonomi Indonesia. Di tingkat nasional dan lokal sendiri, Kabinet Merah Putih yang baru bekerja serta banyak Kepala Daerah yang baru terpilih menyebabkan situasi ekonomi bisa jadi semakin tidak mudah diprediksi. Di tengah banyak tantangan tersebut, kolaborasi dan kepedulian sosial menjadi semakin perlu dikedepankan.
Dari 5 pilar pembangunan berkelanjutan, partnership atau kemitraan tidak tiga pilar lain yang lebih sering disebut: ekonomi, sosial dan lingkungan. Kemitraan dapat diterjemahkan dalam berbagai sudut pandang. Seperti dalam tulisan Warta ISEI edisi ini menghidupkan peran UMKM dapat dilakukan dengan membangun hubungan closed-loop antara UMKM dengan industri. Rantai nilai dapat mendistribusikan dari ujung yang mendekati konsumen, ke ujung dimana sektor usaha kelas mikro, kecil dan menengah dapat memperoleh peluang pasar (end to end). Tentunya kinerja UMKM masih perlu diperbaiki sebagaimana yang diangkat pada salah satu tulisan dari hasil survey 450 UMK pada edisi ini.
Kemitraan untuk membangun ekonomi bersama masyarakat (community economic development) dapat diwujudkan dengan menggali nilai-nilai lokal yang sangat kaya di Indonesia. Peran masyarakat secara langsung diharapkan seperti pada tulisan pada edisi ini untuk kasua pengembangan desa ekowisata di Sulawesi Utara. Pada kasus yang lain diambil contoh Subak di Bali yang menunjukkan implementasi dari upaya menginternalisasi eksternalitas dalam pengelolaan sektor pariwisata, dan modal sosial pada budaya Haul Guru Sekumpul di Banjar, Kalimantan Selatan. Harapan terhadap peran masyarakat dalam mereduksi eksternalitas pariwisata juga diangkat dalam tulisan terkait pengembangan Pulau Panjang di Utara Jawa.
Dalam warta ISEI edisi ini juga diangkat beberapa kasus lain pengembangan ekonomi yang berdampak langsung pada masyarakat khusus. Dari ranah Minang diambil contoh bagaimana peran ekonom dalam membantu pengembangan ekonomi penyandang disabilitas melalui platform khusus. Tantangan terbesar adalah bagaimana mereka percaya diri untuk bekerja secara produktif. Di Yogyakarta beberapa industri kreatif dan konveksi banyak yang dengan sengaja menempatkan para penyandang disabilitas sebagai karyawan setara dengan yang lainnya. Secara khusus, pada edisis ini ditampilkan satu kasus pengembangan silver economy di sektor kuliner yang berada di Jakarta, menunjukkan banyak sisi seperti masyarakat aging population yang bisa dioptimalkan untuk pengembangam ekonomi lokal.
Beberapa inisiatif lain untuk perekonomian yang lebih berpihak adalah dorongan ubtuk eksplorasi program seperti Jaminan Pendapatan Dasar Semesta. Upaya ini diperlukan untuk pencapaian tujuan untuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk. Beberapa artikel seperti pengembangan indikator untuk pembangunan desa, akselerasi pertumbuhan ekonomi serta upaya untuk implementasi QRIS yang lebih luas juga disajikan pada warta ISEI edisi ini.
Terakhir, dengan membangun ekonomi masyarakat, persoalan kemiskinan atau kesenjangan pendapatan yang masih menjadi PR besar bangsa Indonesia harusnya dapat dipecahkan dengan baik. Dapat diingat kata-kata bijak dari Banerjee: “poverty is not just a lack of money; it is not having the capability to realize one’s full potential as a human being.”. ISEI yang mewadahi para ekonom di pusat dan di berbagai wilayah terus mengembangkan kolaborasi bersama masyarakat untuk membangun perekonomian Indonesia guna mendorong pertumbuhan dengan kualitas yang semakin baik. Peran tersebut pasti bisa kongkrit seperti yang disampaikan dalam tulisan terkait pengalaman dari Sekolah Ekspor Indonesia
Prof. Muhammad Firdaus, M.Si
Guru Besar IPB University & Pengurus Bidang Pengembangan Akademik dan Riset PP ISEI